Selasa, 07 Oktober 2014

Ingin Diinginkan,,

 Untuk kamu yang entah menganggap aku apa..

Disaat aku ingin menjadi satu-satunya titik yang kau pandang lekat-lekat, kenyataan menjawabnya dengan pahit yang teramat pekat. Sebab, yang ada padaku memang tidak untuk menjadi sesuatu yang menarik  perhatianmu. Keberadaanku yang tak terlihat, atau kamu memang enggan untuk menjadi terlalu dekat. Raasanya aku tak begitu berbeda dengan yang lainnya, tapi kenapa tak kamu berikan aku tatapan yang sama??Kamu terlalu jauh untuk kurengkuh atau kedekatan memang tak pernah kau inginkan?? Sebab berulang kali aku menunjukkan diri, namun tak sekali pun kamu menyadari bahwa aku selalu ada untukmu. Mungkin terlalu sulit bagimu untuk pedulikan aku, sedangkan aku, begitu mudahnya aku untuk jatuh cinta dan memberikan segala perhatianku untukmu lebih dari apapun, kamu  yang selalu kuutamakan, kamu yang selalu kubanggakan pada siapapun, kamu dan kamu, iya semuanya hanya kamu. Semoga di suatu hari, kamu akan tahu bahwa aku pernah sebegitunya ingin untuk diinginkan. Semoga disuatu hari, kamu akan tahu bahwa aku pernah sebegitunya ingin untuk terlihat. Semoga pada saat itu, segala sesuatunya belumlah terlambat.
Tak perlu jadi yang pintar untuk tahu bahwa kenyataan tak selamanya sesuai harapan, Dulu, aku berpikir bahwa kamu hanya ingin denganku, aku juga hanya ingin denganmu, mungkin keinginanku yang terus bertahan seperti itu. Dari hati yang terdalam, izinkan aku mengucap maaf. Maaf, karena aku terlanjur mencintaimu sebegitu dalam. Maaf, karena aku merasa ingin memilikimu, dan masih ingin begitu sampai kapanpun. Khayalku masih menerbangkanku begitu tinggi, tanpa kusadari bahwa sepasang tanganmu mungkin tak akan ada untuk menangkapku nanti. Sungguh aku turut bahagia jika kamu baik-baik saja. Tapi apakah kamu tahu bahwa telah terganti tamparan keras untuk hatiku?? Kuharap kamu pernah mengajariku agar mengerti bahwa kelak posisiku akan terisi. Agar bisa kuterima bahwa bukan lagi aku yang kamu butuhkan nanti. Lalu aku bisa apa?? aku bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa. Sementara luka kujahit sendiri, kamu disana sudah tak lagi ambil peduli. Andai sedikit saja kamu menoleh lagi, lihat aku. Masih disini, dan terus memperhatikanmu meskipun kamu tak sedikitpun pedulikan aku. Aku masih mengharap dan sangat mengharapkanmu lebih dari berarti. Kali ini entah sebagai jawaban, entah sebagai penambah pertanyaan, entah sebagai pemberi pelajaran. Jadi, mau dibawa kemana hatiku yang ada dalam genggamanmu itu?? ataukah aku yang terlalu mencintai dan mengharapkanmu. yang ku tahu saat ini aku sangat mencitai dan menyayangimu, sedangkan kamu, mungkin saja tidak merasakan apa-apa.. hhhh.. entahlah. Haruskah aku menujumu, perjuangkan kamu lebih jauh?? Atau kembali saja pada titik semula. Andai kamu mengerti. Ini bukan tanpa alasan. Sebab yang kulihat sepertinya aku tak ada disana, kamu seperti tak menganggapku ada. Kamu seperti ada untuk kucintai saja. Seperti dekat yang tak terjangkau, terasa tapi tak tergenggam, ada yang seperti tiada..
Gambar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar