Untuk kamu yang entah menganggap aku apa..
Disaat aku ingin menjadi satu-satunya titik yang kau pandang
lekat-lekat, kenyataan menjawabnya dengan pahit yang teramat pekat.
Sebab, yang ada padaku memang tidak untuk menjadi sesuatu yang menarik
perhatianmu. Keberadaanku yang tak terlihat, atau kamu memang enggan untuk
menjadi terlalu dekat. Raasanya aku tak begitu berbeda dengan yang
lainnya, tapi kenapa tak kamu berikan aku tatapan yang sama??Kamu terlalu
jauh untuk kurengkuh atau kedekatan memang tak pernah kau inginkan??
Sebab berulang kali aku menunjukkan diri, namun tak sekali pun kamu
menyadari bahwa aku selalu ada untukmu. Mungkin terlalu sulit bagimu untuk pedulikan aku, sedangkan aku,
begitu mudahnya aku untuk jatuh cinta dan memberikan segala perhatianku
untukmu lebih dari apapun, kamu yang selalu kuutamakan, kamu yang
selalu kubanggakan pada siapapun, kamu dan kamu, iya semuanya hanya
kamu.
Semoga di suatu hari, kamu akan tahu bahwa aku pernah sebegitunya ingin
untuk diinginkan. Semoga disuatu hari, kamu akan tahu bahwa aku pernah
sebegitunya ingin untuk terlihat. Semoga pada saat itu, segala
sesuatunya belumlah terlambat.
Tak perlu jadi yang pintar untuk tahu bahwa kenyataan tak
selamanya sesuai harapan, Dulu, aku berpikir bahwa kamu hanya ingin
denganku, aku juga hanya ingin denganmu, mungkin keinginanku yang terus
bertahan seperti itu. Dari hati yang terdalam, izinkan aku mengucap
maaf. Maaf, karena aku terlanjur mencintaimu sebegitu dalam. Maaf,
karena aku merasa ingin memilikimu, dan masih ingin begitu sampai
kapanpun. Khayalku masih menerbangkanku begitu tinggi, tanpa kusadari
bahwa sepasang tanganmu mungkin tak akan ada untuk menangkapku nanti.
Sungguh aku turut bahagia jika kamu baik-baik saja. Tapi apakah kamu
tahu bahwa telah terganti tamparan keras untuk hatiku?? Kuharap kamu
pernah mengajariku agar mengerti bahwa kelak posisiku akan terisi. Agar
bisa kuterima bahwa bukan lagi aku yang kamu butuhkan nanti. Lalu aku
bisa apa?? aku bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa. Sementara luka
kujahit sendiri, kamu disana sudah tak lagi ambil peduli. Andai sedikit
saja kamu menoleh lagi, lihat aku. Masih disini, dan terus memperhatikanmu meskipun kamu tak sedikitpun pedulikan aku. Aku
masih mengharap dan sangat mengharapkanmu lebih dari berarti. Kali ini
entah sebagai jawaban, entah sebagai penambah pertanyaan, entah sebagai
pemberi pelajaran. Jadi, mau dibawa kemana hatiku yang ada dalam
genggamanmu itu?? ataukah aku yang terlalu mencintai dan mengharapkanmu.
yang ku tahu saat ini aku sangat mencitai dan menyayangimu, sedangkan
kamu, mungkin saja tidak merasakan apa-apa.. hhhh.. entahlah. Haruskah
aku menujumu, perjuangkan kamu lebih jauh?? Atau kembali saja pada titik
semula. Andai kamu mengerti. Ini bukan tanpa alasan. Sebab yang kulihat
sepertinya aku tak ada disana, kamu seperti tak menganggapku ada. Kamu
seperti ada untuk kucintai saja. Seperti dekat yang tak terjangkau,
terasa tapi tak tergenggam, ada yang seperti tiada..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar